5 Insektisida Ampuh Mengendalikan Hama Wereng Tanaman Padi

Dalam mengendalikan hama layaknya wereng tidak sanggup kita lakukan dalam sekali penyemprotan insektisida, pengendaliannya harus sedikit demi sedikit yaitu dengan sesering mungkin atau dengan interval 7-10 hari untuk dijalankan pennyemprotan tanpa harus tunggu serangan hama wereng.

Dengan melaksanakan penyemprotan insektisida dengan maksud untuk menghindari sebelum hama wereng menyerang flora padi kita, supaya pengaruh yang ditimbulkan pun tidak terlalu besar dan kerugian pun berkurang.

Dalam pertanian padi Wereng coklat (Nilaparvata lugens) bukan hama abnormal bagi para petani. Serangan Hama wereng ini telah berlangsung di seluruh pusat flora padi.

Gangguan yang di akibatkan hama wereng sanggup menciptakan gagal panen. Banyak petani kehilangan hasil panen mereka oleh serangan wereng, karenanya petani mengalami kerugian yang besar sekitar 70-80% dari hasil panen mereka, pengaruh ini disebut juga dengan puso.

Pada flora padi terdapat beberapa jenis wereng, yaitu kurang lebih empat jenis, serangan hama wereng yang mengakibatkan banyak kerusakan pada flora padi ibarat daun menguning kering layaknya terbakar.

Empat jenis hama yang di maksud yakni sebagai berikut:
- Pertama wereng batang (plant hoper) yang terdiri berasal dari wereng coklat (Nilaparvata lugens),
- Kedua wereng punggung putih (Sogatella furcifera),
- Ketiga wereng daun (leaf hopper) yang terdiri berasal dari wereng hijau (Nephotettix spp), dan
- Keempat wereng loreng (Recilia dorsalis).

Dari keempat jenis hama wereng disebutkan tadi, wereng yang sering mengakibatkan duduk kasus pada flora padi yakni wereng coklat dan wereng hijau.

Serangan hama wereng coklat yaitu menciptakan flora padi mati kekeringan dan terlihat layaknya terbakar atau puso, serta sanggup menularkan sejenis virus.

Sedangkan, hama wereng hijau biarpun kerusakan yang ditimbulkannya tidak berdampak nyata, tetapi sanggup menciptakan penularan virus tungro.

Penyebab Serangan Wereng Pada Tanaman Padi


Adapun penyebab serangan wereng antara lain, terlalu banyaknya pemupukan tanpa melaksanakan analisa kebutuhan pupuk flora padi tersebut akan unsur hara (N) Nitrogen, sehingga mengakibatkan flora padi kelebihan unsur hara.

Penyebab lain dari serangan wereng yaitu penggunaan takaran insektisida yang berlebihan yang menjadikan hama kebal akan insektisida.

Selain itu juga jenis benih padi yang dipakai pun harus kita lakukan analisa alasannya yakni setiap jenis padi yang kita tanam mempunyai ketahan terhadap hama yang berbeda pula.

Insektisida Pengendali Wereng Tanaman Padi


Saat ini banyak beredar jenis dan merk insektisida disetiap toko pertanian yang diperuntukan dalam pengendalian hama wereng.
Sebagai pembeli dan pengguna produk tersebut.

Alangkah baiknya para petani padi terlebih dahulu mempunyai sedikit pengetahuan perihal produk yang akan digunakan, baik materi aktif maupun takaran yang digunakan.

Oleh dikarenakan itu, para petani harus menyadari mengenai materi aktif, formulasi, langkah kerja, karakteristik produk yang dimaksud.

Dibawah ini insektisida yang dipakai untuk mengendalikan hama wereng antara lain:

- ARES 100 SL
Bahan Aktif: Nitenpiram : 100 g/l.
Jenis Pestisida: Insektisida.
Cara Kerja: Insektisida racun kontak dan lambung.
Formulasi: Soluble Liquid (SL).
Warna: Hitam kecoklatan.
Ukuran Kemasan: 100 ml dan 300 ml.
Jenis Kemasan: Botol plastik.
No. Pendaftaran: RI. 01010120124203

- Sidacin 50 WP
Bahan Aktif: MIPC 50%.
Jenis Pestisida: Insektisida.
Cara Kerja: Insektisida racun kontak dan lambung.
Formulasi: Wettable powder (WP).
Warna: Putih.
Ukuran Kemasan: 100 gr dan 400 gr.
Jenis Kemasan: Aluminium foil.
No. Pendaftaran: RI. 01010120021668

- Confidor 200 SL
Bahan Aktif: Imidakloprid 200 g/l.
Jenis Pestisida: Insektisida.
Cara Kerja: Insektisida racun kontak.
Formulasi: Soluble Liquid (SL).
Warna: Kuning jernih.
Ukuran Kemasan: 60 ml, 100 ml, 500 ml dan 5 L
Jenis Kemasan: Botol plastik.
No. Pendaftaran: RI. 1007/7-2008/T

- Regent 50 SC
Bahan Aktif: Fipronil 50 g/l.
Jenis Pestisida: Insektisida.
Cara Kerja: Insektisida racun kontak dan lambung.
Formulasi: Suspension Concentrate (SC).
Warna: Putih jernih.
Ukuran Kemasan: 100 ml, 250 ml dan 500 ml.
Jenis Kemasan: Botol plastik.
No. Pendaftaran: RI. 01010119951192.

- Virtako 300 SC
Bahan aktif: Klorantraniliprol 100g/l + tiametoksam 200g/l
Jenis Pestisida: Insektisida
Cara Kerja: Insektisida racun kontak dan lambung.
Formulasi: Selluloid Concentrate (SC)
Warna: Putih kecoklatan
Ukuran Kemasan: 50 ml dan 100 ml,
Jenis Kemasan: Botol plastik.
No. Pendaftaran: RI. 01010120073006.

Dari beberapa produk insektisida di atas merupakan insektisida pengendali hama wereng, semoga artikel di atas  sanggup membantu anda dalam mengendalikan hama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan Dan Manfaat Dari Fungisida Trendsida™ 70Wp

Macam-Macam Produk Fungisida Dari Materi Aktif Propineb

Perbedaan Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Serta Pupuk Kimia