Teknik Penyemprotan Pestisida Yang Harus Diketahui

Air merupakan faktor penting yang menjadi salah satu kepingan dalam penyemprotan pestisida. Dalam melarutkan pestisida kita harus memakai air bersih.

Jika kita memakai air kotor yang berasal dari sungai atau selokan yang berasal dari sekitar kebun mungkin tidak terjamin mutunya, lantaran air tersebut sanggup saja mengandung logam berat yang akan bereaksi kalau tercampur dengan materi aktif pestisida dan menurunkan efikasi dari pestisida.

Selain itu, air kotor juga mungkin telah terkotori oleh patogen penyakit yang sanggup tersebar pada tumbuhan yang dibudidayakan.

Air yang menjadi faktor penting dalam penyemprotan pestisida sanggup juga mempengaruhi umur larutan semenjak pestisida tercampur dengan air, ini disebabkan lantaran pH air.

Kita harus memeperhatikan larutan semprot yang sudah tercampur dengan air, lantaran larutan semprot yang didiamkan terlalu usang akan terjadi efikasi pada pestisida.

Umur larutan semprot kalau sudah tercampur dengan air yang mempunyai pH air sekitar 3,5 - 6 maka umur larutan sanggup hingga 12 jam dan kalau pH air 6,1 - 7 maka umur larutan semprot sekitar 2 jam. Makara kalau kita akan melaksanakan penyemprotan lakukan pencampuran pestisida sesegera mungkin dan pribadi semprotkan ke tanaman.

Tiga Faktor Penting Yang Perlu diketahui dalam Penyemprotan Pestisida

Demi mendapat hasil yang optimal dalam melaksanakan penyemprotan pestisida, kita harus perhatikan teknik atau cara penyemprotan yang akan dilakukan. Teknik penyemprotan tersebut, ialah : (1) kecepatan berjalan, (2) aArah kemiringan dan jarak spuyer pada bidang target tanaman, dan (3) Arah ayunan tangkai spuyer.

1. Kecepatan Berjalan


Kecepatan berjalan dalam penyemprotan pestisida merupakan salah satu faktor penting untuk mendapat hasil yang optimal.

Kecepatan berjalan dalam penyemprotan harus dilakukan yang direkomendaikan ialah sekitar sekitar 6 km/jam. Dengan kecepatan menyerupai itu penyemprotan akan merata.

Dan kalau kecepatan berjalan kurang dari yang direkomendasikan, maka pestisida yang disemprotkan akan boros dan kalau kecepatan berjalan lebih dari yang direkomendasikan, maka hasil penyemprotan tidak akan merata.

2. Arah Kemiringan dan Jarak Spuyer Pada Bidang target Tanaman


Untuk mendapat hasil optimal dalam penyemprotan pestisida kita harus perhatikan jarak dari spuyer dengan  target tanaman, jarak semoga pestisida tersebar merata pada tumbuhan ialah sekitar ± 30 cm dengan kemiringan spuyer sekitar 45°.

Hal ini dilakukan lantaran OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada umumnya berada di permukaan daun kepingan bawah. Sehingga nozzle atau spuyer menyebar dengan ukuran butiran semprot yang besar dan hasil semprot pestisida pun merata.

3. Arah Ayunan Tangkai Semprot


Cara ayunan tangkai semprot dibedakan berdasarkan dari nozzle atau spuyer yang digunakan. Jika kita memakai spuyer berbentuk bulat atau jenis hollow cone dengan lubang kosong ditengah maka arah ayunan tangkai semprot harus di ayunkan dengan teladan melingkar semoga butiran semprot sanggup merata pada target tanaman.

Dan apabila kita memakai spuyer flat dengan bentuk butiran semprot yang dihasilkan berbentuk persegi maka arah ayunan semprot harua di ayunkan dengan teladan ke depan dan ke belakang semoga butiran semprot merata pada target tanaman.

Demikian artikel wacana Teknik Penyemprotan Pestisida yang harus kita ketahui, semoga sanggup bermanfaat untuk kita dalam menyemprotkan pestisida dan hasil yang di sanggup mampu optimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan Dan Manfaat Dari Fungisida Trendsida™ 70Wp

Macam-Macam Produk Fungisida Dari Materi Aktif Propineb

Perbedaan Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Serta Pupuk Kimia